Menunda "Kiamat"

Pemanasan global atau biasa kita kenal dengan istilah Global Warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Dan di zaman kini, bumi sedang dipanggang dengan sangat cepat. Beberapa ilmuwan menganggap pemanasan ini disebabkan oleh aktivitas manusia yang membakar bahan bakar fosil. Sifat manusia tamak dan konsumtif yang membuat kita terjebak selubung gas rumah kaca berupa karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2 ), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2 ), serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4), dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca . Dalam ensiklopedia independen (www.wikipedia.org), para ahli memperkirakan setiap tahun aktivitas manusia melepaskan 18,35 miliar ton CO2 (sama dengan 18,35 x 1012 atau 18.350.000.000.000/ kg CO2). Sebagai gambaran, 1 kg CO2 diatmosfer bisa berumur 50-200 tahun. Bayangkan saja berapa tahun yang dibutuhkan untuk menunggu CO2 lenyap sementara CO2 lainnya terus saja dihasilkan. Pada dasarnya, efek rumah kaca berguna untuk menjaga bumi agar tetap hangat. Namun, jika gas-gas rumah kaca ini semakin banyak, maka kehangatan di bumi berubah menjadi membakar bumi. Dan dapat mengancam peradaban manusia yang berada di atas permukaannya.

Di sisi lain, berbagai bencana yang melanda bumi tercinta hingga merenggut ribuan jiwa manusia, mulai dari tsunami di Aceh, gempa bumi di Nabire, Papua, lalu disusul gempa bumi tektonik di Bantul dan Klaten, Jawa Tengah. Kemudian tidak kalah dahsyatnya gempa bumi dibarengi gelombang tsunami yang meluluhlantahkan Pangandaran, Jawa Barat dan Cilacap, Jawa Tengah, terjadinya kebakaran hutan, gagal panen, kemiskinan, kekurangan gizi, wabah penyakit, banjir disana-sini, angin puting beliung, tanah longsor, kerusakan ekologi, hingga punahnya sejumlah satwa. Jika masalah ini terus berlanjut, maka bisa kita bayangkan gambaran kiamat seperti yang sering dikisahkan dalam kitab suci sejumlah agama semakin dekat.

Apa sesungguhnya yang menyebabkan bencana datang menimpa umat manusia???

Semua ada sebabnya, setiap peristiwa pastilah mempunyai penyebab tertentu, tidak ada kejadian tanpa sebab, begitu pula dengan bencana alam. Bencana alam merupakan peristiwa yang diatur oleh hukum alam (Dhammaniyama), ada lima hukum alam yang mengatur semua peristiwa alam ini: Uni Niyama adalah hukum universal tentang energi yang mengatur temperatur, cuaca, terbentuknya dan hancurnya bumi, tata surya, membantu pertumbuhan manusia, binatang dan pohon, terjadinya gempa bumi, gunung meletus, angin, hujan, halilintar diatur oleh hukum ini. Bija Niyama adalah hukum fisik organik yang menyangkut ilmu botani dan genetika. Teori ilmiah tentang sel-sel dan gen-gen (plasma pembawa sifat) dan kemiripan fisik anak kembar. Kamma Niyama atau hukum sebab dan akibat, Perbuatan baik dan buruk menghasilkan akibat-akibat yang sesuai. Citta Niyama atau hukum pikiran (hukum psikis) yaitu hukum yang mengatur proses-proses pikiran, kekuatan pikiran, telepati, persepsi ekstra sensorik dan lain-lain. Dhamma Niyama adalah hukum alam tentang segala sesuatu yang tidak diatur oleh keempat hukum lainnya.

Jadi secara teori semua orang dan semua makhluk yang ada di bumi ini pasti akan musnah, baik itu musnah akibat pemanasan dunia (Global Warming) maupun akibat bencana alam. Kita jangan menjawab pertanyaan "kapan hancurnya bumi (kiamat) akan terjadi???" dengan jawaban "tinggal menunggu waktunya aja...", melainkan kita bisa menjawab dengan "kita semua bisa menunda!".

Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan dan dilakukan manusia berkenaan dengan kegiatan menunda hari kiamat. Pertama, kesadaran ekologis, sikap mental yang selalu sadar akan kesalinghubungan antar semua makhluk dan ciptaan yang mestinya selalu dikembangkan oleh manusia, dengan tujuan mencegah sikap eksploitatif terhadap alam. Karena biar bagaimanapun tindakan manusia dapat mempengaruhi keseimbangan alam. Kalau semua sumber daya digali tanpa batas, kemudian sampah-sampah dibuang ke alam bebas melebihi batas daur alamiah, maka bisa dipastikan manusia akan menemui kesulitan yang sangat besar bagi kelangsungan hidupnya di dunia. Kedua, Perbaikan moral dan akhlak manusia, artinya perilaku moral manusia dapat mempengaruhi jalan dan keseimbangan alam, maka penjagaan moralitas dan perbaikan akhlak manusia merupakan salah satu hal terpenting dalam menjaga dan menciptakan kondisi yang harmonis antara manusia dan alam secara keseluruhan. Ketiga, Kegiatan pengembangan natural theology, artinya teologi yang dibenturkan dengan realitas akan membuat manusia rendah hati dan berkembang kedewasaannya dalam berpikir dan bertindak. Dalam hal ini Agamawan dan para pemimpin memegang peranan penting, karena tindakan terpuji Agamawan dan para pemimpin sungguh bisa mencegah kiamat datang lebih cepat. Agamawan dan para pemimpin harus bahu membahu dengan semua pihak, bekerjsama, berbuat baik, bahu membahu dalam melakukan suatu karya nyata kemanusiaan, karena dalam penderitaan dan kesusahan semua orang yang beragama maupun yang tidak, dapat melakukan perjumpaan atau perkumpulan secara intens dan pasti bisa menemukan titik temu.

Kesimpulannya, dalam rangka menunda hancurnya bumi (datangnya hari kiamat) kita semua harus menjaga dan merawat bumi, kita sukseskan program anti Pemanasan Global "Stop! Global Warming", harus dapat mencegah terjadinya bencana alam dan kesadaran ekologis yang dapat menyelamatkan generasi mendatang dari kehancuran akibat kebodohan, kerakusan dan kejahatan manusia itu sendiri.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menunda "Kiamat""

KONSEP DAKWAH ISLAM KIAI SALEH DARAT

A.  Biografi Kiai Saleh Darat             Kiai Saleh Darat lahir di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, t...