Keluhan Para Domba

Domba-domba sekarang terlalu bodoh untuk mengetahui lapangan yang penuh dengan rumput, disangkanya kalau yang namanya lapangan itu pasti terdapat rumput segar nan hijau royo-royo. Namun dalam faktanya yang hijau terkadang fana, hanyalah kegersangan serta kehilangan arah yang dijumpai. 

Kejadian-kejadian ini sering sekali terjadi tatkala si domba lapar baik lahir maupun batinnya. Entah terekayasa oleh lapangan itu sendiri atau tangan-tangan yang menyumbangkan kegelisahan bagi domba atau mungkin yang tak terlihat, cuaca, atau ada yang lain lagi selain itu. 

Beruntunglah domba yang digembalai oleh penggembala baik hati, yang mau menggembalakannya dengan tanpa melihat ke dalam keinginannya atas domba, cukup rasa senasib menjadi sesama makhluk untuk melakukan "gembala", yang harus terus dinamis bergerak menuju suatu waktu atau mungkin tempat yang tak lagi memandang ada larangan dan perintah, kenyang dan lapar, pahala dan dosa.
Lantas, bagaimana nasibnya domba berstatus tanpa penggembala ? tentunya penggembala yang menuntun menuju lapangan penuh rumput hijau. Sekali lagi beruntung sekali domba yang digembalai penggembala yang baik hati. 

Domba tanpa penggembala itu cuma masuk di terminologi "yang tidak mengerti tentang sedikit hal, apalagi banyak hal". Relakah penggembala yang baik hati itu mendekatkan dirinya dan mengikutsertakan domba tersebut kedalam barisan domba gembalaannya tanpa melalui permintaan. Sehingga tak ada domba yang masuk ke dalam lapangan yang gersang.
Suara "embeeeek"-nya para domba tanpa penggembala seakan-akan kuat dalam keasingannya, di sisi lain batinnya menangis meratapi kehidupannya karena tak ada yang mengarahkannya, menunjukkan jalan, juga memberinya makanan dzohir batin. Domba ini berprasangka sedang menjadi bagian dari dialektika kehidupan "beruntung" dan "belum beruntung". Dan dirinya berposisi pada belum beruntung.
Hanya satu kalimat yang dipegang teguh oleh para domba tanpa penggembala "wa 'alallahi falyatawakkalil mu'minuun''.

Plumbon, 12 Juni 2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keluhan Para Domba"

KONSEP DAKWAH ISLAM KIAI SALEH DARAT

A.  Biografi Kiai Saleh Darat             Kiai Saleh Darat lahir di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, t...