Syu’bah Asa; Tahukah Engkau Apa Yang Kurindukan



 Aku merindukan sebuah sungai yang kecil dan jernih dengan kebun-kebun yang luas tanpa semak di kiri-kanan

Di sana kita berdua memetik buah, engkau dan aku

Aku merindukan sebuah sungai yang kecil dan jernih yang melingkar di kaki sebuah vila. Di vila itu sayup di bawah luasan kota.

Di sana kita memetik cinta, engkau dan aku.

Aku merindukan sebuah sungai yang kecil dan jernih yang mengalir di dalam sebuah hutan. Di hutan itu aku tersesat dan engkau tersesat. Di sungai itu kita bertemu. Kita terpaksa harus telanjang, kita terpaksa harus menangis. Kita harus membuat cinta, engkau dan aku.

Aku merindukan sebuah sungai yang kecil dan jernih yang mengalir di Taman Eden.

Daun-daun pisang mengkilap di balik pohonan salak, domba-domba berbaring di batang-pinang, kijang-kijang melompat menembus semak, burung-burung melayang rendah lintas semara.

Aku merindukan sebuah sungai di Taman Eden. Di sungai itu bulan mengandung. Di sungai itu air dan padang dan alang-alang.

Di sungai itu bahan meluas tidak terhingga. Di sana kita berdua, engkau dan aku.
Aku merindukan sebuah sungai, engkau dan aku. Engkau dan aku. 




AL-KISAH :
Syu'bah Asa adalah sastrawan, darmawan, seniman asli Pekalongan. Pada masa mudanya berpacaran dengan Siti Nafisah. Tetapi Nafisah oleh orang tuanya dinikahkan dengan dokter Fauzan Sapugarut. Pada saat-saat itulah Syu'bah banyak memproduksi prosa maupun puisi. Salah satu judulnya adalah : Tahukah Engkau Apa yang Kurindukan.

Kemudian Syu'bah mengadu nasib ke Jakarta. Bergabung dengan Gunawan Mohammad memimpin majallah Tempo. 

Ketika Majalah Tempo dibredeli, Syu'bah mendirikan dan menjadi Pimpinan Redaksi majalah Editor.

Sementara itu, Fauzan yang sedang asyik dengan Nafisah mati muda, karena penyakit liver yang tidak dirasakan, sehubungan dengan kesibukannya sebagai dokter. Aneh kan… Tetapi itu satu kenyataan sejarah. Seorang dokter mati karena sakit liver.

Fauzan mati meninggalkan dua orang anak, dan seorang istri yang cantik yang bernama Nafisah, yang relatif masih muda.

Akhirnya, Syu'bah kembali ke Pekalongan. Menikah dengan janda kembang, mantan pacarnya. Dan sampai sekarang masih bertempat tinggal di Sapugarut bersama Nafisah. Di rumah al-marhum dokter Fauzan.

Apa yang dirindukan Syubah, yaitu kita terpaksa harus telanjang, dapat terlaksana setelah melalui jalan yang panjang.


                                                                   Pekalongan, Maret 2010

                                                                   Chotim Mohammad

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Syu’bah Asa; Tahukah Engkau Apa Yang Kurindukan"

KONSEP DAKWAH ISLAM KIAI SALEH DARAT

A.  Biografi Kiai Saleh Darat             Kiai Saleh Darat lahir di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, t...